ASAL-USUL REOG PONOROGO
REOG PONOROGO merupakan salah satu seni dari sekian banyak
budaya di Indonesia. Reog ponorogo sudah terkenal bahkan sampai ke manca
negara.
Sekilas sejarah tentang Reog Ponorogo
Singo Barong dan Kelana Suwandana merupakan 2 orang mantan
dari sebuah perguruan atau mereka merupakan saudara seperguruan yang telah lama
menjadi musuh bebuyutan antara keduannya. Permusuhan diantara keduannya semakin
meruncing ketika mereka, secara bersamaan, mengikuti sebuah sayembara dengan
tiga persyaratan yang sangat mustahil untuk dipenuhi.
Dalam sayembara tersebut, si pemenang berhak menikahi Putri
Sanggalangit yang sangat cantik, yang juga merupakan anak penguasa terkemuka di
Kediri. Peserta diwajibkan untuk mempersembahkan tiga syarat yaitu :
1.
Seratus empat puluh empat ekor kuda kembar
lengkap dengan penunggangnya yang tampan.
2.
Makhluk berkepala dua.
3.
Serta tontonan yang menarik yang belum pernah di
tampilkan oleh siapapu di manapun.
Akibatnya, terjadilah pertempuran sengit yang memakan banyak
korban jiwa dari kedua belah pihak. Bahkan, Singo Barong dan Kelana Suwandana
akhirnya harus saling berhadapan dan bertarung. Singo Barong nyaris saja menang
jika saja matahari terbit yang menjadi pantangannya tidak keburu muncul.
Pada akhirnya, Kelana Suwandana yang tampil sebagai
pemenangnya. Tidak Cuma berhasil menikahi Putri Sanggalangit dan menjadi
penguasa Kediri, ia juga mewariskan kesenian arak-arakan singa dan gamelan yang
kini dikenal dengan nama REOG. Konon arak-arakan ini adalah tiruan dari
arak-arakan yang dipersembahkan kepada penguasa Kediri